Kelelahan bukan hanya akibat kurang tidur—kekurangan zat besi menyebabkan hemoglobin rendah (<12 g/dL wanita, <13 g/dL pria), sehingga oksigen kurang sampai ke otot dan otak. Gejala awal sering diabaikan: kulit pucat (terutama kelopak mata bawah), rambut rontok, kuku cekung, dan sesak napas saat naik tangga. Penelitian di The Lancet menunjukkan 30% wanita usia subur mengalami defisiensi zat besi tanpa anemia klinis, tapi sudah merasakan penurunan produktivitas 20%.
Cara mengenali di rumah:
- Tes kelopak mata: Tarik kelopak bawah—jika merah muda pucat, bukan merah cerah, curigai kurang zat besi.
- Tes kuku: Tekan kuku hingga putih, lepas—jika >2 detik kembali merah, sirkulasi buruk.
- Catat gejala: Buat jurnal 1 minggu: lelah jam berapa, aktivitas apa memicu pusing.
Langkah pencegahan dini:
- Minum air lemon (vit C) setelah makan zat besi.
- Hindari teh/kopi 1 jam setelah makan—tannin blok absorpsi.
- Tambah 1 porsi daging/merah atau bayam setiap hari.
Dalam 2 minggu, energi naik, wajah lebih cerah, dan aktivitas harian tidak lagi terasa berat. Jika gejala berlanjut, tes ferritin di laboratorium—jangan tunggu anemia parah.
